Sabtu, 07 Mei 2016

ReKost ~ Bakpao Irit

Haoi...hoi..pagi!

Pagi-pagi gini enaknya makan ditemenin yang empuk, manis, dan lembut bersama hangatnya teh.

Nyum...nyum..

Kali ini saya akan membuat salah satu makanan favorit saya. Yaitu, bakpao. Bakpao di resep ini udah enak sih, cuma supaya lebih sip lagi lebih baik menggunakan tepung hongkong/tepung pao. Di Jogja cuma ada tepung pao dan mantao keluaran bogasari tapi gede banget buat apa coba beli tepung pao 10 kg, setahun bisa gak abis-abis tuh wkkwk.

Pokoknya walaupun gak ada tepung pao resep ini worth to try banget deh. Resep ini udah berkali-kali dicoba dengan berbagai isian mulai dari cokelat, sosis, dan telur. So jangan takut buat mencoba resep ini.

Tips and trick :

¤ Gunakan ragi instant yang masih fresh dan aktif supaya bakpao mu gak bantet.

¤ Gunakan baking powder double acting untuk hasil maksimal.

¤ Pisahkan dan campur terlebih dahulu bahan kering.

¤ Uleni hingga benar-benar kalis dan lembut.

¤ Jika waktu proofing/fermentasi kurang tambahkan saja waktunya proses proofing/fermentasi bergantung pada suhu ruangan. Semakin panas ruangan semakin cepat adonan mengembang.

¤ Jangan campurkan garam dan ragi pada waktu bersamaan itu menyebabkan ragi mati.

¤ Jika gagal teruslah mencoba dan mencoba, Thomas Alfa Edison tidak akan menemukan lampu jika di percobaan terakhirnya dia menyerah.

Okeh ini dia resepnya, cekidot!

Bakpao Irit

Bahan-bahan :

~ 6 sendok makan tepung terigu protein sedang
~ 2 sendok makan gula pasir
~ 2 sendok makan margarin
~ 1 sendok teh ragi instant/fermipan
~ 1/4 sendok teh garam
~ 70 ml air (atau secukupnya)
~ isian bisa cokelat, kacang hijau, daging, suwiran ayam, sosis, telur rebus, dll

Cara membuat :

> Pertama, campur dan aduk rata bahan kering (tepung, gula, dan ragi)

> Setelah bahan kering tercampur rata masukan air perlahan sambil diuleni hingga kalis (hati-hati, air yang terlalu banyak menyebabkan adonan terlalu lengket dan sulit dibentuk. So pasti kalian akan mengguyur tepung banyak-banyak yang sebenarnya membuat hasil bakpao yang keras)

> Setelah adonan kalis (tidak lengket dan mudah dibentuk) masukan mentega dan garam uleni kembali hingga tercampur rata.

> Bulatkan adonan dan masukan kedalam wadah, tutup dengan kain diamkan selama 30 menit atau hingga adonan mengembang 2 kali lipat.

> Jika adonan sudah mengembang kempiskan dengan cara ditinju, diuleni atau terserah yang penting adonan kepis. Bagi adonan menjadi empat, isi tiap adonan dengan isian dan bulatkan kembali hingga isi tertutup.

> Diamkan adonan selama 15 menit. Sambil menunggu siapkan alat mengukus, karena saya anak kost maka saya menggunakan si magic com kesayangan. Masukan air secukupnya ke magic com, taruh tempat kukusan (biasanya satu paket dengan magic com), klik cook dan biarkan hingga air mendidih.

> Saat air sudah mendidih taruh adonan kedalam kukusan. Tutup magic com dan tunggu 10 - 15 menit hingga bakpao matang.

> Angkat bakpao dari kukusan (hati-hati, pernah tragedi bakpao saya masuk ke dalam air kukusan alhasil bakpao saya basah kuyup hehe) sekarang bakpao buatan kamu siap disantap. Sajikan selagi panas.


Rincian harga :

~Tepung terigu                 Rp. 2.000

~ Mentega kecil                Rp. 2.500

~ Fermipan/ragi instant  Rp. 3.000

~ ceres                                Rp.5.000               +

______________________________________________

Total                                    Rp. 12.500


Selamat mencoba, jika ada pertanyaan silahkan tanyakan pada kolom komentar.

Have a nice day...

ReKost ~ cookies kopi kacang

Haoi...hoi....malam!

Belum lama nih jadi anak kost tapi tantangannya udah banyak aja.

Hehehe.. mulai dari uang harian macet, makan gak teratur, ditagih uang kost, sampe cucian segudang pernah dialamin.

Omong-omong masalah ditagih, pernah nih lupa bayar uang kost sampai takut balik ke kost. Alhasil seharian ada di sekolah nungguin uang kost dikirim dari orang tua disana. Sekolah udah sepi, tinggal kakak kelas, itu juga dikit banget. Disekolah cuma pontang-panting gak jelas dan hari itu juga belum dikirim uang harian otomatis perut luar biasa laper.

Sampai jam 5 sore uang belum dikirim juga mau gak mau harus balik ke kost. Dan ini dia tantangannya. Nyelinap ala Sherlock Holmes ke kost, berharap gak berpapasan dengan ibu kost. Dan selamat.

Tapi cobaan ya cobaan, besoknya berangkat sekolah ada ibu kost nyapu halaman + nagih uang kost. Apa daya uang belum dikirim, saya cuma bisa bilang "nanti saya tanya orang tua", haduh.

Kok saya jadi curhat ya? Langsung aja ini resepnya, cekidot.

Cookies kopi kacang

Bahan-bahan :

~ 9 sendok makan tepung terigu
~ 6 sendok makan gula halus
~ 3 sendok makan margarin/mentega
~ 1 butir telur ukuran sedang
~ 2 sendok makan bubuk kopi
~ 1 sendok makan cokelat bubuk
~ kacang secukupnya, di cincang kasar
~ kismis,choco chip, keju (optional)

Cara membuat :

> Pertama, campur semua bahan kering(tepung, gula halus,bubuk kopi, dan bubuk cokelat) dan aduk hingga rata.

> Tambahkan bahan basah (margarin dan telur) aduk hingga kalis dan dapat dibentuk.

> Untuk cara membentuk bisa menggunakan cookie cuter maupun cara manual. Kali ini saya hanya menggunakan cara manual, pertama ambil adonan sebesar kelereng lalu bentuk bulat dan pipihkan dengan garpu. Lakukan hingga adonan habis.

> Tidak punya oven? Tidak masalah karena ini dapur anak kost. Manfaatkan yang ada.

Magic com atau teflon gunakan salah satu.

Jika menggunakan Magic com,

langkah pertama adalah mengoles permukaan panci magic com dengan mntega. Selanjutnya tata cookies yang sudah di bentuk kedalam panci. Tekan tombol cook, lakukan hingga 3 kali cook untuk hasil renyah.

Jika menggunakan teflon,
langkah pertama adalah menaruh sarangan/tempat kukusan diatas teflon. Oles sarangan dengan margarin, tata cookies diatas sarangan. Tutup teflon agar matang maksimal dan nyalakan api paling kecil. Tunggu hingga matang.

> Angkat cookies yang sudah matang. Diamkan hingga dingin, baru bisa disimpan di toples.

Selesai... ini enak dimakan sore-sore bareng teh atau susu cokelat.

Rincian harga :

~ tepung terigu         Rp. 2.000
~ margarin kecil        Rp. 2.500
~ telur                         Rp. 1.500
~ kopi                           Rp. 1.000
~ gula halus                Rp. 5.000
~ cokelat bubuk          Rp. 2.000
~ kacang                      Rp.2.000             +
_________________________________

Total                           Rp. 16.000

Dengan Rp.16.000 kalian bisa dapat cookies enak.

Selamat mencoba ^^

Senin, 28 Maret 2016

Resensi Buku - When Tomorrow Comes

Kali ini saya akan membahas buku dwilogi yang membuat saya cukup termotivasi untuk berani mengambil resiko-resiko dalam hidup dan hidup sesuai keputusan saya, bukan orang lain. Buku yang menyuruh kita berani menghadapi sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin dan yang tidak bisa menjadi bisa.

Buku dwilogi karya penulis asal Australia, Peter O' Connor yang berjudul  'When Tomorrow Comes dan Seeking Daylight's End'. Mengapa ada dua judul? Tentu saja karena ini buku dwilogi.

Apa itu dwilogi?

Dwilogi adalah kumpulan buku yang ceritanya saling berkesinambungan dan terdiri dari dua seri. Jarang sekali ada buku yang terdiri dari dua seri. Biasanya tak berseri, tiga seri, atau empat seri.(ririesalien.blogspot.com)

Jadi buku ini terbagi menjadi 2 cerita dalam satu buku.

Judul pertama:

When Tomorrow comes

Bercerita tentang seorang kakek mantan veteran perang yang merasa hidupnya belum lengkap tanpa melihat gerhana matahari total terakhir dihidupnya. Dia memutuskan untuk melihat gerhana matahari tanpa menghiraukan kondisi kesehatannya yang memburuk.

Bersama cucunya Sarah, dia melewati perjalanan panjang. Sarah mendapatkan banyak pengalaman selama perjalanan, mengendarai kendaraan dobel gardan dengan rute off road yang sangat asing dimatanya. Keajaiban alam yang 'mungkin' tidak pernah Sarah rasakan sebelumnya.

Kehidupan Sarah selama ini sangat kaku, dia hanya mengikuti jalan yang sudah ditentukan ayahnya. Sukses, bergaji besar, dan bernama besar. Hanya itu yang dia tahu.

Namun saat ini dia paham.
Kita hidup dalam sangkar yang terbuat dari tuntutan, rutinitas, dan kebiasaan dan setelah begitu lama hidup dalam batas-batas ini.

Kita lupa bahwa kitasesungguhnya terperangkap.

Kalau kita buang semua bagian diri kita yang merupakan hasil dikte orang lain, apa yang tersisa?

Masih adakah yang tersisa?

Perjalanan Sarah dan Kakeknya melintasi Australia untuk mengejar gerhana matahari mengubah hidup mereka selamanya.

Judul kedua :

Seeking Daylight's End

Seekor elang muda bernama Talan memimpikan melihat matahari padam ditelan samudra. Untuk itu dia mesti terbang jauh melintasi pegunungan. Konon, tak satu pun elang dalam klannya pernah berhasil melakukan perjalanan ini.

Namun tekad Talan sudah bulat.Medan berat dan rintangan tak terhingga mesti diatasinya, hingga pada satu titik dia sempat bertanya-tanya, adakah gunanya melanjutkan perjalanan. Tapi setiap kali semangatnya mulai pudar, dia teringat nasihat bijak seekor elang tua,"Hanya ada satu yang bisa menghentikanmu. Dirimu sendiri."

About


Hai...

Salam kenal, saya Safira seorang pelajar yang mencoba belajar menulis melalui blog. Segala saran dan kritik yang membangun mengenai blog sederhana ini, akan saya tampung dengan senang hati.

Pertemanan dimulai dari perkenalan, hal sederhana yang bisa mengubah jalan cerita tiap manusia.

Blog ringan yang berisi semua tentang kehidupan. Bisa musik, masakan, makanan, seni, cerita, traveling atau hal seru lainnya yang bisa di bicarakan. Mencoba menjadikannya ringan dan bersahabat.

Selamat datang!
Mari berteman!

Enjoy, your blog tea time...

*Bagi yang ingin mengambil foto maupun artikel dalam blog ini harap izin atau mencantumkan nama blog ini. Bagaimanapun ini merupakan karya seseorang yang harus dihargai.